Para penyelenggara outbound memiliki target tertentu tetapi sebenarnya memiliki filosofi yang hampir sama yaitu :
- Melepaskan diri dari belenggu rutinitas sehari hari yang dapat membuat kekakuan dan depresi.
- Sebagai manusia yang merupakan bagian dari alam perlu belajar dari alam, belajar dari pengalaman secara praktek nyata, antara lain melalui interaksi dengan alam dan interaksi antar peserta.
- Melakukan suatu pengembangan diri dan kelompok melalui eksperimen segala upaya alternatif pemecahan permasalahan yang dihadirkan melalui sebuah game atau permainan.
- Belajar secara bersama-sama untuk memahami perilaku orang lain dan pemahaman yang lebih menyeluruh berbagai macam sifat orang lain.
[fusion_builder_container hundred_percent="yes" overflow="visible"][fusion_builder_row][fusion_builder_column type="1_1" background_position="left top" background_color="" border_size="" border_color="" border_style="solid" spacing="yes" background_image="" background_repeat="no-repeat" padding="" margin_top="0px" margin_bottom="0px" class="" id="" animation_type="" animation_speed="0.3" animation_direction="left" hide_on_mobile="no" center_content="no" min_height="none"][caption id="attachment_21779" align="aligncenter" width="800"]
Pengembangan diri atau kelompok atau organisasi adalah menjadi tujuan utama dari sebuah acara outbound disele
nggarakan. Secara terperinci dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan di bidang Pengembangan diri.
Pengembangan diri dalam anggota organisasi sangat dibutuhkan dalam era persaingan dan perubahan yang makin global dan terbuka pada saat ini.
Pemimpin dan anggota organisasi dituntut agar selalu mengembangkan diri agar mengetahui semua instrumen yang ada pada diri. Secara umum pengembangan diri bertujuan untuk mencapai kemampuan sebagai berikut :
- Berpikir ke depan
- Komunikasi efektif
- Memotivasi diri dan orang lain
- Pengelolaan diri
- Manajemen Stratejik
- Kepemimpinan
- Hubungan interpersonal
2. Mengembangkan kemampuan di bidang manajemen organisasi.
a. Pengembangan tim (Team Building)
Suatu organisasi adalah institusi sosial, tempat bekerja dalam suatu sistem sosial.
Kesuksesan dalam pencapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh invidu-individu didalamnya dalam melakukan kerja secara bersama sama.
Perbedaan setiap kepentingan indvidu dalam tim perlu diperlikan sinergi dimana kebiasaan kerja dari pekerjaan yang sangat individual menjadi kerja yang dilakukan secara tim.
Seperti kebiasaan bekerja secara terpisah pisah dalam unit kerja, dimana kepentingan birokratis perlu dibongkar dengan pendekatan yang berjalan baik antara lintas fungsi.
Melalui hubungan yang baik antara lintas fungsi ini akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas di dalam kegiatan organisasi secara menyeluruh melalui visi bersama yang akan menjadi pengikat kepentingan bersama dari seluruh anggota tim.
b. Pengembangan Kepemimpinan (Leadership).
Dalam menggerakkan seluruh anggota untuk mencapai visi organisasi diperlukan seorang pemimpin yang mampu menggerakkan bawahannya untuk bekerja dengan motivasi tinggi untuk mewujudkan cita-cita ideal dari organisasi.
Seorang pemimpin yang baik dapat memadukan kompetensi dari masing-masing individual menjadi suatu komptensi sebuah tim yang mampu bekerjasama.
c. Pengembangan Budaya Organisasi (Culture Development)
Sebuah organisasi akan maju apabila didukung oleh budaya positif organisasi yang kuat. Budaya kerja akan bersifat jangka panjang pada organisasi yang akan menjadikan sebuah organisasi menjadi yang terbaik.
Budaya kerja terdiri atas nilai-nilai kerja yang menganggap setiap orang sebagai individu yang harus difahami dan dihormati untuk memberikan kualitas dan pelayanan terbaik.
Nilai kerja agar kebanyakan karyawan memiliki keberanian inovasi dengan cara memberikan toleransi atas kegagalan karena upaya inovasi tersebut.
Perubahan untuk berinvoasi dalam menyelesaikan masalah masa kini dan bukan sebaliknya mempertahankan cara lama yang tidak relevan karena masalah sekarang yang sangat berbeda kondisinya dengan kondisi masa lalu.
Outbound sangat efektif untuk mensimulasikan perilaku yang tidak produktif, yang perlu dirubah menjadi perilaku yang produktif, yang akhirnya akan membawa organisasi menjadi lebih maju dan sukses.[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]