Namun, ada banyak konsekuensi negatif dari pariwisata, termasuk kerusakan lingkungan dan hilangnya tradisi masyarakat lokal.
Dampak ekonomi pariwisata untuk kawasan wisata bisa sangat signifikan.Seiring dimana kunjungan wisatawan meningkat maka kebutuhan akan permintaan juga meningkat dalam proses ini semakin membuka kemungkinan permintaan lapangan pekerjaan yang baru.
Pariwisata dapat sangat mempengaruhi keseimbangan keuangan negara. Setiap uang yang dihabiskan oleh wisatawan luar negeri merupkan suatu bentuk nilai ekspor dari negara penerima penyedia Pariwisata.
Dampak sosial dan lingkungan dari pariwisata sudah saat nya dikelola dengan baik atau minimal didokumentasikan agar bisa dilakukan perbaikan kedepannya sehingga meminimalkan konsekuensi negatif dari pariwisata tersebut.
[fusion_builder_container hundred_percent="yes" overflow="visible"][fusion_builder_row][fusion_builder_column type="1_1" background_position="left top" background_color="" border_size="" border_color="" border_style="solid" spacing="yes" background_image="" background_repeat="no-repeat" padding="" margin_top="0px" margin_bottom="0px" class="" id="" animation_type="" animation_speed="0.3" animation_direction="left" hide_on_mobile="no" center_content="no" min_height="none"][caption id="attachment_21691" align="aligncenter" width="592"]
Integrasi
Integrasi antara pelaku bisnis Pariwisata juga merupakan konsep yang sangat penting, terutama untuk layanan pariwisata yang lebih besar. Integrasi mengacu pada pengaturan hubungan formal antara organisasi yang dapat terjadi pada seluruh rantai distribusi (integrasi horizontal) dan ke bawah rantai distribusi (integrasi vertikal).
Alasan utama pentingnya integrasi adalah penghematan biaya dengan adanya penurunan harga tetapi kulitas kontrol meningkat akan memberikan layanan produk yang berkompetisi.
Integrasi vertikal sangat menarik untuk dibahas dimana perusahaan berusaha untuk mengendalikan berbagai tahap produksi, pengiriman dan pemasaran produk-produk.
Sama seperti perusahaan pengepakan daging jika mengambil ternak dari rumah potong dapat mengambil manfaat lain dari sekedar daging yang dihasilkan seperti tulang, kuku sehingga dia dapat mengembangkan bisnis lebih bervariasi menjadi seorang konglomerat.
Demikian pula konglomerat wisata yang mencoba untuk mengontrol sebanyak mungkin tahap matai rantai Pariwisata yang akan memberikan manfaat yang besar dalam bisnisnya
Mulai wisatawan masuk Hotel sampai makan di restoran lokal atau sekedar membeli kerajinan kecil semuanya terintegrasi dimana keuntungan akan masuk kedalam satu perusahaan.
Globalisasi
Pariwisata, untuk alasan yang jelas, umumnya dianggap sebagai bisnis internasional meskipun secara fakta bahwa banyak keuntungan dari wisatawan domestik.
Memang, ada faktor kuat yang mendukung beberapa pelaku pariwisata yang lebih besar menjadi pebisnis pariwisata global. Ini tidak hanya memerlukan organisasi untuk beroperasi lintas batas nasional.
Hanya karena beroperasi secara global tidak berarti bahwa sebuah perusahaan memiliki strategi global. Penelitian ke dalam strategi global untuk bisnis jasa pada umumnya masih pada tahap awal. Pariwisata, bagaimanapun, sekarang sering digambarkan sebagai industri global.
Pentingnya globalisasi untuk bisnis pariwisata sudah banyak diterapkan misalnya, jaringan hotel internasional yang besar. Meningkatnya perkembangan sebuah organisasi Pariwisata akan selalu mengikuti strategi ekspansi global, namun industri pariwisata tetap menjadi salah satu yang ditandai oleh usaha kecil dari tempat tujuan wisata.[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]