Masyarakat kebanyakan mengenal Purwakarata bukan derah perbukitan yang sejuk dan hijaunya, namun hanya terkenal dengan wisata waduk Jatiluhur dan Cirata.
Silahkan baca juga artikel mengenai Tempat Wisata di Purwakarta
Daerah Purwakarta terutama daerah bagian atas menuju Ciater Subang terdapat kecamatan Wanayasa yang terkenal sejuk dan memilki berbagai macam hasil perkebunan karena merupakan daerah yang subur. Didekat kecamatan wanayasa terdapat sebuah danau yang dikenal dengan Situ Wanayasa.
Situ Wanayasa terletak di Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta, ±23 km sebelah Tenggara kota Purwakarta. Penduduk setempat menyebutnya Situ Wanayasa. Dari Purwakarta anda bisa menjangkau lokasi dalam waktu kurang lebih 40 menit melalui Pasar Rebo menuju jalan Jl. Kapten Halim dan Raya Wanayasa.
[fusion_builder_container hundred_percent="yes" overflow="visible"][fusion_builder_row][fusion_builder_column type="1_1" background_position="left top" background_color="" border_size="" border_color="" border_style="solid" spacing="yes" background_image="" background_repeat="no-repeat" padding="" margin_top="0px" margin_bottom="0px" class="" id="" animation_type="" animation_speed="0.3" animation_direction="left" hide_on_mobile="no" center_content="no" min_height="none"][caption id="attachment_22011" align="alignleft" width="300"]
Pemandangan sekitarnya sangat indah, anda bisa menikmati aneka permainan di sini. Anda bisa menikmati keliling danau dengan menaiki kapal bebek kayuh atau mungkin memancing ikan bahkan warga sekitar biasa menggunakannya untuk jogging. . Danau ini memiliki sebuah pulau di tengahnya.
Danau Wanayasa atau Situ Wanayasa adalah danau alam seluas ±7 ha yang berada pada ketinggian 600 m DPL dengan udara yang sejuk berlatar belakang panorama Gunung Burangrang. Yang unik dari danau ini adalah adanya pulau di tengah danau. Di pulau tersebut terdapat makam RA. Suriawinata, salah seorang pendiri Purwakarta yang juga Bupati Karawang ke-9. Meninggal pada tahun 1827.
Pada zaman purba daerah Wanayasa adalah sebuah daerah di kaki Gunung Burangrang namun sebelumnya dalam hitungan jutaan tahun yang lalu berada di kaki Gunung Sunda.
Daerah Wanayasa saat ini berada dibawah kaki gunung tangkuban perahu dan terkenal sebagai daerah yang subur karena merupakan daerah abu volkanik ketika Gunung Sunda meletus
Meletusnya Gunung Sunda juga menyebabkan terbentuknya cekungan-cekungan dalam radius 100 km. Salah satu cekungan pada bagian selatan Gunung Sunda dikenal sebagai cekungan Danau Bandung Purba.
Sedangkan pada bagian utara menyisakan cekungan yang disebut sebagai Situ Wanayasa dan Situ Cibeber dan dikenal sebagai “pangparatan” Situ Wanayasa.
Tanda-tanda bahwa Situ Wanayasa merupakan situ alam antara lain dengan banyaknya sumber air di area dan di dalam Situ Wanayasa itu sendiri.
Silahkan baca juga artikel mengenai Wanayasa Purwakarta
Oleh karena itu, sampai sekarang belum diketahui kedalaman sesungguhnya dari Situ Wanayasa tersebut, karena tak pernah kering sama sekali dan bentuknya seperti kuali sehingga membuat Situ Wanayasa sangat kokoh, dengan bagian terdalam diduga berada di bagian barat daya Pasir Mantri sekarang.
Eyang Tambak adalah salah seorang tokoh yang disegani di Wanayasa pada masanya, sehingga ia diangkat menjadi pengatur air dari Situ Wanayasa untuk kepentingan persawahan yang airnya mengandalkan Situ Wanayasa.
Pada masa Eyang Tambak yang sering memperbaiki tambakan situ wanayasa yang suka bocor dan mengurug di beberapa bagian yang tanahnya labil. Eyang Tambak diperkirakan hidup sektar abad ke-19.
[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type="1_1" background_position="left top" background_color="" border_size="" border_color="" border_style="solid" spacing="yes" background_image="" background_repeat="no-repeat" padding="" margin_top="0px" margin_bottom="0px" class="" id="" animation_type="" animation_speed="0.3" animation_direction="left" hide_on_mobile="no" center_content="no" min_height="none"][caption id="attachment_21068" align="alignright" width="300"]
Dahulu kala terdapat empat bukit kecil di area yang berada di pinggir situ tersebut. Kini yang tersisa hanya penclut Pasir Mantri.
Di setiap bukit kecil tersebut terdapat makam dan petilasan kuna, yang erat kaitannya dengan perjalanan sejarah Wanayasa.
Pada saat ini Situ Wanayasa, merupakan sebuah danau (situ) dengan luas sekitar 7 hektar, dikelilingi pohon-pohon, bukit-bukit hijau, air danaunya bersih dan alami. Memiliki ketinggian sekitar 600 meter dari permukaan laut dengan temperatur udara rata-rata berkisar antara 17 sampai dengan 20 derajat Celsius.
Prasarana yang sudah tersedia, listrik, telepon dan kendaraan umum. Untuk meningkatkan akses dan kenyamanan bagi pengunjung, jalan menuju Situ Wanayasa telah dihotmix, penataan Gedung Kewedanaan menjadi sarana aktifitas kebudayaaan dan pembangunan sarana wisata berupa Guest House.
Pada tahun 2007 Badan Pariwisata Kabupaten Purwakarta telah melakukan upaya penataan kawasan Situ Wanayasa, antara lain pembuatan gazebo, yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk tempat beristirahat sambil menikmati keindahan panorama Situ Wanayasa.
Selain itu pula telah dibuat juga jembatan semi permanen yang menghubungkan dari sisi ke pulau kecil yang terletak ditengah situ, sehingga kini pulau kecil yang berada ditengah situ dapat dicapai pengunjung dengan mudah, dimana dalam tahun yang sama telah dilakukan pula penataan taman ditengah Situ tersebut, antara lain penyediaan beberapa tempat duduk yang dapat dipakai pengunjung untuk bersantai.
[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type="1_1" background_position="left top" background_color="" border_size="" border_color="" border_style="solid" spacing="yes" background_image="" background_repeat="no-repeat" padding="" margin_top="0px" margin_bottom="0px" class="" id="" animation_type="" animation_speed="0.3" animation_direction="left" hide_on_mobile="no" center_content="no" min_height="none"][caption id="attachment_22012" align="aligncenter" width="663"]
Situ Wanayasa terletak 23 km dari kota Purwakarta, dengan udara yang sejuk berlatar belakang gunung Burangrang, sehingga Situ Wanayasa yang luasnya 7 ha begitu menyatu dengan alam. Situ Wanayasa dan sekitarnya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi Taman Rekreasi dan Desa Wisata.
Saat ini lingkungan disekeliling Situ Wanayasa terdapat banyak rumah makan atau tempat jajanan yang menggoda selera. Apabila anda hobi makan dengan melakukan wisata kuliner, inilah tempat yang tepat untuk anda kunjungi.
Sekitar 8 km dari Situ Wanayasa terdapat sumber air panas Ciracas yang berlokasi di tengah hamparan persawahan yang indah dengan udara yang sejuk. Potensi obyek wisata Sumber Air Panas Ciracas dapat dikembangkan berbagai fasilitas antara lain hotel, bungalow, kolam renang dan sarana rekrasi lainnya.
Selain itu terdapat air terjun Curug Cipurut yang merupakan suatu tempat yang nyaman untuk rekrasi baik hiking maupun camping ground. Menuju lokasi Curug Cipurut, ditempuh dengan berjalan kaki sepanjang ± 3 km ke arah Selatan kota Wanayasa.
[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type="1_1" background_position="left top" background_color="" border_size="" border_color="" border_style="solid" spacing="yes" background_image="" background_repeat="no-repeat" padding="" margin_top="0px" margin_bottom="0px" class="" id="" animation_type="" animation_speed="0.3" animation_direction="left" hide_on_mobile="no" center_content="no" min_height="none"][caption id="attachment_22013" align="aligncenter" width="582"]
Selain dari itu kita dapat melakukan agro wisata di Situ Wanayasa, karena dengan kesejukan udara dan hamparan panorama alam yang indah dari perkebunan teh, manggis dan perkebunan pala, kita sekeluarga dapat melakukan kegiatan `garden party` sambil menimati makanan khas dengan pala, maranggi dan memetik buah mnggis. Obyek-obyek wisata ini, menanti pengembangan dari pihak investor.
[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]